kInfeksi
adalah suatu kondisi penyakit akibat masuknya kuman pathogen atau
mikroorganisme lain ke dalam tubuh sehingga menimbulkan gejala tertentu.
Apabila pada suatu jaringan terdapat jejas akibat trauma, bakteri, panas,
ataupun bahan kimia, pada jaringan tersebut akan terjadi perubahan sekunder
yang disebut peradangan.
A. Mekanisme
pertahanan tubuh terhadap infeksi
Normalnya,
individu memiliki mekanisme pertahanan yang akan melindungi tubuh dari infeksi.
Mekanisme pertahanan tersebut digolongkan menjadi dua yaitu :
1.
Nonspesifik
Meliputi barier
anatomis dan fisiologis serta respons inflamasi.
a.
Barier anatomis dan
fisiologis
Kulit dan
membrane mukosa yang utuh merupakan garis pertahanan pertama terhadap
mikroorganisme. Sekresi normal yang bersifat asam pada kulit dapat mencegah
pertumbuhan bakteri.
b.
Respons inflamasi
Inflamasi adalah
status respons pertahanan yang sifatnya local dan nonspesifik terhadap agens
infeksius. Respons ini dicirikan dengan 5 tanda yaitu nyeri, bengkak,
kemerahan, panas, dan kerusakan fungsi pada bagian tersebut. Agens penyebab
cedera dikategorikan menjadi agens fisik, agens kimia, dan mikroorganisme.
Secara umum respons inflamasi dibagi atas 3 tahap yaitu, respons vascular dan
seluler, produksi eksudat, dan fase perbaikan.
2.
Spesifik (imun)
Pertahanan tubuh
yang spesifik terhadap kuman penyakit berlangsung melalui system imun. Respons
imun terdiri atas dua komponen yaitu :
a.
Imunitas humoralrespons
pertahanan ini utamanya melawan fase ekstraseluler dari infeksi bakteri dan
infeksi virus. Ada dua jenis imunitas utama yaitu, imunitas aktif dan imunitas
pasif. Pada imunitas aktif, hospes memproduksi antibody sebagai respons
terhadap antigen alami atau antigen buatan. Imunitas pasif, hospes menerima
antibody alami atau buatan yang dihasilkan sumber lain.
b.
Imunitas seluler
Imunitas seluler
berlangsung melalui system sel T. saat terpajan antigen, jaringan limfoid
melepaskan sejumlah besar sel T teraktivasi ke dalam system limfe yang kemudian
akan dilepaskan ke sirkulasi umum. Ada 3 kelompok besar sel T yaitu :
·
Sel T helper
·
Sel T sitotoksin
·
Sel T supresor
Jika imunitas
termediasi sel hilang, misalnya pada kasus HIV, individu akan rentan terhadap
infeksi virus, bakteri, dan jamur.
B. Upaya
pencegahan infeksi
Untuk
mencegah penyebaran dan perluasan infeksi penting sekali agar kita memutus mata
rantainya. Upaya pencegahan melalui kegiatan promotif, preventif, kuratif, dan
rehabilitasi. Kegiatan promotif berupa penyuluhan kesehatan, perbaikan gisi,
personal hygiene, dan perhatian khusus terhadap penyakit. Salah satu upaya
terpenting adalah dengan meningkatkan daya tahan tubuh melalui imunisasi.
Tanggung jawab perawat dalam pencegahan infeksi antara lain :
1.
Mendidik individu agar
terhindar dari infeksi
2.
Membiasakan diri
mencuci tangan
3. Mencegah
penyebaran kuman penyakit melalui tindakan disinfektan dan sterilisasi
peralatan rumah sakit
Kalo boleh tau itu sumbernya dari mana yaa kaa?
BalasHapus