Jumat, 10 Februari 2012

Askep Gangguan Nutrisi

Pengertian :
Keadaan individu yang mengalami kelebihan asupan nutrisi untuk memenuhi kebutuhan metabolic.
Tujuan :
Mengatasi masalah kelebihan nutrisi
Kriteria ;
BB dalam rentang normal
Pola aktivitas meningkat dan sesuai dengan asupan kalori
Hasil laboratorium indicator status nutrisi dalam rentang normal (albumin, Hb, glukosa)


Diagnosa Keperawatan :
Perubahan nurisi lebih dari kebutuhan tubuh b.d.
- Asupan yang berlebih
- Pola makan disfungsional
- Kurangnya latihan fisik
Tindakan Keperawatan :
- Kaji factor yang berkaitan dengan kenaikan berat badan klien
- Bantu pasien untuk menyesuaikan diit dengan gaya hidup dan tingkat aktivitas
- Ajarkan pola nutrisi dan pola aktivitas yang sesuai dengan klien
- Lakukan penimbangan berat badan
- Jelaskan pada klien dan keluarga jenis nutrisi yang sesuai untuk klien
Kolaborasi :
- Berikan terapi medikamentosa sesuai program

Askep Jiwa

Diagnosa Keperawatan
Diagnosa keperawatan adalah penilaian teknik mengenai respon individu, keluarga, komunitas terhadap masalah kesehatan atau proses kehidupan yang aktual maupun potensial (NANDA, 2001 dikutip oleh Keliat, 2006).
Rumusan diagnosis menurut Keliat (2006) dapat berupa:
Problem (masalah): nama atau label diagnosa.
Etiology (penyebab): alasan yang dicurigai dari respon yang telah diidentifikasi dari pengkajian.
Sign dan sympton (tanda dan gejala): manifesitasi yang diidentifikasi dalam pengkajian yang menyokong diagnosa keperawatan.
Ada beberapa diagnosa keperawatan yang sering ditemukan pada klien dengan halusinasi menurut Keliat (2006) yaitu:
Resiko mencederai diri sendiri, orang lain, dan lingkungan berhubungan dengan halusinasi pendengaran.
Perubahan persepsi sensori: halusinasi pendengaran berhubungan dengan menarik diri.
Isolasi sosial: menarik diri berhubungan dengan harga diri rendah.
Defisit perawatan diri berhubungan dengan intoleransi aktifitas.

ASKEP BERDUKA DISFUNGSIONAL


Pengkajian
Data yang dapat dikumpulkan adalah:
a. Perasaan sedih, menangis.
b. Perasaan putus asa, kesepian
c. Mengingkari kehilangan
d. Kesulitan mengekspresikan perasaan
e. Konsentrasi menurun
f. Kemarahan yang berlebihan
g. Tidak berminat dalam berinteraksi dengan orang lain.
h. Merenungkan perasaan bersalah secara berlebihan.
i. Reaksi emosional yang lambat
j. Adanya perubahan dalam kebiasaan makan, pola tidur, tingkat aktivitas
Diagnosa keperawatan: Berduka disfungsional
Definisi: sesuatu respon terhadap kehilangan yang nyata maupun yang dirasakan dimana individu tetap terfiksasi dalam satu tahap proses berduka untuk suatu periode waktu yang terlalu lama, atau gejala berduka yang normal menjadi berlebih-lebihan untuk suatu tingkat yang mengganggu fungsi kehidupan.
Kemungkinan Etiologi (“yang berhubungan dengan”)
  • Kehilangan yang nyata atau dirasakan dari beberapa konsep nilai untuk individu
  • Kehilangan yang terlalu berat (penumpukan rasa berduka dari kehilangan multiple yang belum terselesaikan)
  • Menghalangi respon berduka terhadap suatu kehilangan
  • Tidak adanya antisipasi proses berduka
  • Perasaan bersalah yang disebabkan oleh hubungan ambivalen dengan konsep kehilangan.

ASKEP GANGGUAN POLA TIDUR


DEFINISI
Gangguan pola tidur adalah suatu keadaan di mana seseorang mengalami, Perubahan jumlah/kualitas pola tidur dan istirahat sehubungan dengan keadaan biologis atau kebutuhan emosi.
Pengkajian :
Kebiasaan tidur sehari-hari
Kebutuhan istirahat
Keadaan saat ini

TANDA-TANDA GANGGUAN TIDUR
DO :
Wajah nampak kurang bergairah (letih,lesu, lemah)
Prestasi kerja menurun/kurang konsentrasi
Gelisah, sering menguap
Mudah tersinggung
Ada bayangan hitam di bawah mata
Pada bayi suka menangis dan rewel
DS :
Klien merasa lesu, mengantuk sepanjang hari
Mengeluh susah tidur, kurang istirahat
Pandangan dirasa kabur, mata berkaca-kaca
Emosi meningkat, mudah marah/tersinggung
Kepala pusing, berat
Mengeluh sering terbangun

Ketidakefektifan Koping Individu


Batasan karakteristik :
  • Gangguan tidur
  • Penyalahgunaan bahan kimia
  • Penurunan penggunaan dukungan social
  • Konsentrasi yang buruk
  • Kelelahan
  • Mengeluhkan ketidakmampuan koping
  • Perilaku merusak terhadap diri/orang lain
  • Ketidakmampuan memenuhi harapan peran
Factor yang berhubungan :
  • Perbedaan gender dalam strategi koping
  • Tingkat percaya diri tidak adekuat
  • Ketidak pastian
  • Support social tidak efektif
  • Krisis situasional / maturasional
  • Derajat pengobatan tingkat tinggi

Resiko Defisit Volume Cairan


Definisi : Penurunan cairan intravaskuler, interstisial, dan/atau intrasellular. Ini mengarah ke dehidrasi, kehilangan cairan dengan pengeluaran sodium
Batasan Karakteristik :
-    Kelemahan
-    Haus
-    Penurunan turgor kulit/lidah
-    Membran mukosa/kulit kering
-    Peningkatan denyut nadi, penurunan tekanan darah, penurunan volume/tekanan nadi
-    Pengisian vena menurun
-    Perubahan position mental
-    Konsentrasi urine meningkat
-    Temperatur tubuh meningkat
-    Hematokrit meninggi
-    Kehilangan berat badan seketika (kecuali pada third spacing)

Defisit Perawatan Diri


Definisi :Gangguan kemampuan untuk melakukan ADL pada diri
Batasan karakteristik : ketidakmampuan untuk mandi, ketidakmampuan untuk berpakaian, ketidakmampuan untuk makan, ketidakmampuan untuk toileting
Faktor yang berhubungan : kelemahan, kerusakan kognitif atau perceptual, kerusakan neuromuskular/ otot-otot saraf
NOC Label :
Self care : Activity of Daily Living (ADLs)
Kriteria Hasil :
-  Klien terbebas dari bau badan
-  Menyatakan kenyamanan terhadap kemampuan untuk melakukan ADLs
-  Dapat melakukan ADLS dengan bantuan